GUNUNG TABUR, BERAUKITA- Pada Musrenbang Kecamatan Gunung Tabur, Kepala Kampung Sambakungan, Alimuddin mengusulkan bantuan alat transportasi anak sekolah bagi kampung mereka.
Lantas hal itu pun menjadi atensi Ketua DPRD Berau, Madri Pani. Ia mengungkapkan bahwa Kampung Sambakungan merupakan kampung yang berada tepat di daerah lingkar tambang. Sudah seharusnya pihak ketiga dapat merespon dan merealisasikan apa yang menjadi usulan dari Kampung.
“Kampung Sambakungan kan masuk Ring satu dari beberapa perusahaan disekitar sana. Jadi melalui Dana CSR perusahaan saya fikir bisa diakomodir terkait angkutan sekolah bagi anak-anak di Kampung Sambakungan,” terang Madri. Senin (26/02/2024).
Ia mengungkapkan, selain dikampung Sambakungan, hal ini juga terjadi
di Kampung Gurimbang, RT 08, kilometer 21 Kasiran. Anak-anak disana kesusahan saat hendak bersekolah. Karena minimnya kendaraan yang mereka miliki.
“Masa tega melihat anak-anak SD dan SMP melambai atau menumpang truk padahal ada tambang disana, sama halnya itu dengan kampung Sambakungan. Jangan sampai nanti sudah demo baru menyalahkan masyarakat,” beber politisi Partai Nasdem tersebut.
“Tentunya ada saja orang tua yang tidak mampu untuk membiayai anak-anaknya. Tapi kalau kita fikir kasian juga, masa fasilitas transportasi anak sekolah tidak bisa dijamin, PT Berau Coal bukan perusahaan kecil tapi perusahaan besar di Berau,” imbuhnya.
“Jangan sampai potensi yang ada diberau itu dihabiskan, aka mn tetapi anak-anak generasi penerus kita ini tidak cerdas hanya gara-gara angkutan. Nanti tolonglah, kalau tidak kepala kampung Sambakungan bikin surat permohonan atau panggil hearing aja,” tambah Madri.
Lanjutnya, Madri meminta pihak kecamatan dapat membantu kepala kampung untuk berkomunikasi langsung dengan pihak ketiga.
“Apakah itu PT. Berau Coal, Buma dan lain-lain, masa satu bulan saja tidak bisa itu kan bantuan sosialnya untuk kampung, apa yang bisa dilihat di Sambakungan,” katanya.
Ia menambahkan, Dulu ada perencanaan penataan pinggir sungai, penataan pembuatan perumahan sekarang tidak ada.
“Tolong kepala kampung diingatkan saja atau diajak hearing saja tidak apa-apa supaya masyarakat terbantukan.karena ini menyangkut masalah SDM anak-anak kita,” pintanya.
“Saya harus juga berani berbicara tentang ini, jangan ada ketakutan bahwa tuhan itu pasti menjaga kita dalam fikiran yang positif, berani berbicara dengan tegak tentang kebenaran,” tutup Madri Pani. (*).