SAMARINDA, BERAUKITA- Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Berau, terus bergerak memperkuat program dam upaya penurunan kasus stunting di Bumi Batiwakkal. Dipimpin Wakil Bupati, Gamalis, TPPS telah menetapkan sembilan program yang akan dilaksanakan disepanjang tahun 2024 ini.
Mengkolaborasikan program, TPPS Berau menggelar pertemuan bersama jajaran TPPS Provinsi Kalimantan Timur di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kaltim di Samarinda, Kamis (4/1/2024).
Diterima Sekretaris BKKBN Kaltim, Al Khafid Hidayat bersama tim, Wabup Gamalis, hadir langsung dan memaparkan evaluasi program yang telah dilaksanakan di 2023 maupun yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan disepanjang tahun 2024 untuk mencapai target penurunan stunting.
Disampaikan Gamalis, TPPS Berau telah melaunching bapak/bunda asuh anak stunting (BAAS) yang pada tahun ini akan semakin diperkuat. Antusias pelaku usaha baik lembaga maupun individu sangat tinggi dalam mendukung program ini. “Alhamdulillah banyak yang berpartisipasi dan kita berharap ini semakin diperkuat,” ungkapnya.
Selain memperkuat BAAS, tahun ini juga dilaksanakan rembuk stunting, merevisi lokus stunting, fasilitasi pembinaan dan pengasuhan di lokus stunting, monev hasil audit kasus stunting, monev dana pmts melalui berbagai pihak, melaksanakan audit di lokus stunting, hingga rakor dan penguatan tim pendamping keluarga. “Kami berharap dengan upaya ini dapat menurunkan angka kasus stunting yang pada tahun 2022 lalu berkisar 21,6 persen. “Kami berharap dukungan dari TPPS Kaltim, khususnya jajaran BKKBN Perwakilan Kaltim, agar rencana program ini dapat berjalan dengan baik dan target menurunkan stunting bisa tercapai,” harapnya.
Sekretaris BKKBN Kaltim, Al Khafid Hidayat, menyambut baik dan mengapresiasi langkah Pemkab Berau bersama TPPS yang serius melaksanakan program penurunan stunting. Kolaborasi dan sinergisitas program dikatakannya penting dilakukan mulai dari hulu dalam menangani stunting. “Kami terima kasih hadir wakil bupati selaku ketua TPPS menunjukkan keseriusan Pemkab Berau dalam menangani stunting,” ungkapnya.
Dalam menangani stunting harus dilakukan secara menyeluruh, mulai memberikan pemahaman kepada orangtua pentingnya cegah stunting, maupun pemeriksaan ibu hamil swcara aktif, membawa anak ke posyandu, hingga pemenuhan sanitasi yang baik disetiap rumah tangga. “Jadi stunting bukan hanya pada pemenuhan gizi, fasilitas kesehatan dengan sanitasi yang baik juga sangat penting,” jelasnya.
Dukungan dari kepala daerah bersama TPPS tentu menjadi bagian penting dalam pencapaian program stunting. Termasuk bagaimana memberikan semangat kepada para tim yang terbentuk hingga ditingkat bah. “Perhatian dan hadirnya kepala daerah tentu menjadi penyemangat bagi para tim dan kader di lapangan,” tandasnya. (RN/Prokopim)