TELUK BAYUR, BERAUKITA- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di wilayah Labanan Kecamatan Teluk Bayur, Jumat (11/8/2023). Tim gabungan lintas sektor, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, KPHP, Manggala Agni dan masyarakat peduli api (MPA) bergerak cepat mencegah kebakaran meluas.
Wakil Bupati Berau, Gamalis, memantau langsung upaya pengendalian karhutla di lapangan. Turut mendampingi Kepaa Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD, Nopian Hidayat dan Kepala Kampung Labanan Jaya, Rahkmat Kholis serta Labanan Makmur, Mupid Datusahlan.
Suhu panas yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir beresiko tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Terlebih di Kabupaten Berau terdapat beberapa titik rawan terjadinya kebakaran. Antisipasi dan pencegahan dini harus dilebih digalakkan dengan melibatkan semua stakeholder terkait. Pasalnya karhutla memberikan dampak negatif terhadap kerusakan alam, ekosistem flora dan fauna, hingga gangguan kesehatan masyarakat akibat asap dari karhutla.
Wabup Gamalis, meminta tim teknis untuk terus memprioritaskan upaya pencegahan, maupun penyiapan sarana dan prasarana pengendalian karhutla. Termasuk penegakan hukum tanpa kompromi terhadap pelaku kebakaran hutan dan lahan. Terlebih sosialisasi dini sudah sering dilakukan.
“Infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai tingkat bawah dan melibatkan semua unsur pemerintahan dan masyarakat,” tegasnya.
Berdasarkan data yang ada disampaikan Gamalis, Sepanjang Agustus sudah kurang lebih 55 hektar lahan terbakar dengan 30 kejadian. Terdahsyat karhutla terjadi di wilayah Tanjung Batu dan juga Labanan
“Yang kita perlukan saat ini diantara mempersiapkan titik titik sumber air, memperkuat tenaga yang membantu di lapangan dan juga kita harapkan peran perusahaan swasta untuk bersama sama mencegah dan mengendalikan karhutla,” tandasnya. (RN/Prokopim/Rizal).