TANJUNG REDEB, BERAUKITA- Sebelum tampil di Maratua Jazz & Dive Fiesta (MJDF), Mus Mujiono beserta kawan-kawan terlebih dahulu menggelar konferensi Pers bersama Sejumlah Awak media Berau, di Rumah Kemas Batiwakkal, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanjung Redeb. Kamis (23/11/2022).
MJDF ini merupakan kali ke enam yang digelar kembali dengan rangkaian kegiatan dimulai dari 22 hingga 26 November 2023 bertempat di Desa Ekowisata Teluk Harapan, Pulau Maratua – Kepulauan Derawan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Acara yang digagas pertama kali oleh WartaJazz bersama Yayasan Berau Lestari mendapat dukungan penuh dari Bupati Berau H. Sri Juniarsih bersama Pemerintah Kabupaten Berau dengan Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Berau yang menjadi mitra kerja panitia penyelenggara dari Move Entertainment.
Acara yang tahun ini mengambil icon Thresher Shark atau Hiu Tikus ini menghadirkan gitaris Mus Mujiono, penyanyi Monita Tahalea, pemain bass sekaligus president Indonesian Bass Family (IBF), Harry Toledo & The Turbulence Of Soul yang terdiri dari Shaku Rasjidi, Enggar Widodo, Stevan & Romansa (Jakarta).
Dari Kabupaten Berau sendiri akan tampil pemain sape Pian Agraha Dwinata dan kelompok anak muda yang menamakan diri mereka Risalah Band.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Berau, ILyas Natsir mengatakan, tujuan diadakannya Maratua Jazz & dive ini ialah selain untuk menghibur masyarakat juga memberikan efek yang kita agar berau semakin banyak dikunjungi.
“Artinya harapan kita adalah bagaimana orang nanti semakin mengenal pariwisata Berau khususnya destinasi wisata yang ada di Pulau Maratua,” harap ILyas Natsir.
ILyas mengungkapkan, banyak destinasi wisata yang menyimpan keindahan di Pulau Maratua, seperti Danau haji buang, goa halu tabung
“Kenapa kita adakan dimaratua karena ada nilai sendiri yang dapat kita promosikan, kemudian untuk menambah daya tariknya juga kita adalan bakar ikan gratis pada masing-masing resort. Dan juga kita akan melakukan kegiatan bersih-bersih pantai,” terangnya.
“Selain itu bazar UMKM Kreatif seperti kreasi dan kerajinan tangan,” tambah ILyas Natsir.
Ilyas Natsir mengharapkan para artis ini bisa menceritakan bahwa laut bawah kabupaten berau sangat banyak keindahan yang dimiliki.
“Semoga kunjungan wisatawan, baik itu domestik maupun mancanegara dapat meningkat pasca digelarnya acara Maratua Jazz&dive ini,” Imbuhnya.
Menurut mitra Thresher Shark ID, hewan Hiu Tikus dengan nama latin Alopias pelagicus ini merupakan hewan yang masuk kategori “Endangered” atau “terancam” dari International Union for Conservation of Nature (IUCN). Kita dapat menemukan Thresher Shark di perairan seputar pulau Maratua.
Sejumlah aktivitas tambahan atau side-event juga dihadirkan antara lain Food Festival, Manutung Jukut atau Nunuh Daing yang artinya Membakar Ikan, Bazaar UMKM se-Kecamatan Berau, Island Hopping, Dialog Pariwisata, Kelas Inspirasi bersama Yayasan Kalasahan, Sunrise dan Sunset Photo Hunting, Snorkling di Danau Ubur-ubur Kakaban dan lainnya.
Menindak lanjuti ide mengurangi penggunaan AMDK sekali pakai, tidak membuang sampah plastik ke laut, sambil menggaungkan hashtag #JazzPulauTerdepan #JazzDive MJDF 2023 mewajibkan panitia dan pengisi acara untuk menggunakan Tumbler dan menyarankan pengunjung mengikuti hal serupa.
Hal ini sesuai dengan sambutan Bupati agar seluruh stake holder berjuang bersama, agar Maratua menjadi destinasi terbersih, terindah dan terkenal.
MJDF didukung oleh Pratasaba Resort Maratua, Arasatu Villas & Sanctuary & Green Nirvana Resort Maratua
Serta Media Partner Berau Terkini, JanganTulalit.com, KLCBS Bandung, WartaEvent, Trigger, DeHills Radio, Trijaya Palembang, RDI Semarang dan Kosmonita FM Malang. (*/Rizal).