TANJUNG REDEB, BERAUKITA- Sekretaris Komisi III DPRD Berau, M.Ichsan Rapi hadiri Pelepasan Wisuda Siswa Kelas XII Angkatan 18 SMAN 4 Berau yang digelar di Gor Graha Pemuda, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanjung Redeb, Kamis (18/04/2024).
Pria yang akrab disapa Daeng Iccang ini mengucapkan terima kasih atas kesempatannya untuk memberikan sambutan sebagai Ketua Komite SMAN 4 Berau, dan juga sebagai salah satu orang tua siswa yang mengikuti wisuda pada hari ini.
Ia mengungkapkan, waktu begitu cepat berlalu, seakan-akan baru saja anak-anak kita masuk sekolah tiga tahun silam. Dan hari ini, mereka sudah siap meninggalkan sekolah tercinta SMAN 4 Berau.
Kegiatan yang digelar bertajuk “Wisuda Angkatan 18 SMAN 4 Berau” adalah upacara peneguhan atau pelantikan bagi seseorang yang telah menempuh pendidikan. Hakikatnya adalah suatu permulaan dari proses kehidupan yang panjang, ibarat matahari terbit yang sinarnya mulai memberikan kehangatan untuk berkarya.
“Oleh karenanya, saya ucapkan selamat buat anak-anakku tercinta atas Wisuda Angkatan 18 SMAN 4 Berau, dan selamat buat orang tua siswa, bapak dan ibu, atas pencapain anak-anak kita. Wisuda ini adalah langkah awal menuju langkah-langkah selanjutnya untuk menggapai takdir dan cita-cita masing-masing,” ucapnya.
Iccang menambahkan sebuah cerita tentang keistimewaan SMAN 4 Berau ini. Bukan karena ia kebetulan sebagai Ketua Komite SMAN 4 hingga mengatakan istimewa, tetapi apa yang ia alami terhadap anaknya sendiri ketika bersekolah di Sekolah tersebut.
“Sebelum masuk SMAN 4, anak pertama saya itu orangnya pendiam, kalau bicara singkat saja. Tidak komunikatif. Hal itu terjadi karena dia kehilangan sosok seorang ibu saat ibunya tercinta wafat. Alhasil secara psikologis dia begitu terpukul. Tentu saja saya tidak bisa dan tidak akan mampu menggantikan peran seorang ibu. Karena secara fisik, mental, dan naluri, antara perempuan dan laki-laki itu berbeda. Meski perhatian bisa saya berikan,” terangnya.
“Alhamdulillah, setelah sekolah di SMAN 4 ini, anak saya mengalami perubahan secara signifikan. Dia bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Bahkan, yang membuat saya kaget, saat masih di kelas 11 atau kelas 2 di SMA ini, dia ikut ajang Duta Budaya dan berhasil menyabet juara. Ini di luar prediksi saya, karena menjadi Duta Budaya, punya kemampuan berhadapan dengan audiens, kemampuan komunikatif, dan kemampuan lainnya,” tambah Politisi Partai Gerindra tersebut.
Inilah ia katakan istimewa SMAN 4 ini, karena guru-gurunya mampu membaca psikologi anak didiknya. Anaknya mendapat sosok ibu pengganti bagi dirinya, (kalau bisa sebutkan nama gurunya broku) sehingga ia termotivasi, terbuka, dan mampu bersosialisasi. Dan bukan rahasia umum lagi, bahwa siswa-siswi SMAN 4 Berau ini banyak yang menjadi juara di even tingkat regional bahkan nasional.
“Pesan saya buat anak-anakku yang tercinta, jika esok hari engkau telah sukses dalam meraih cita-citamu, jangan sekali-kali melupakan jasa gurumu di SMAN 4 Berau ini. Kerana tanpa peran seorang guru, anak-anakku bagai daun yang gugur, terbang ditiup angin lalu terhempas jatuh ke tanah,” tutup Daeng Iccang. (*/rzl).