Jalin Kerja Sama, Pemkab Berau Dukung Perhutanan Sosial
TANJUNG REDEB, BERAUKITA– Bupati Berau, Sri Juniarsih melaksanakan Presentasi dan Penandatanganan Dokumen Master Plan Penguatan Perhutanan Sosial Berbasis Pengembangan Kawasan Terpadu (Integrated Area Development/IAD) bersama Pemprov Kaltim, dan Kementrian PPN di ruang rapat Bapelitbang, Rabu (27/03/2024).
Dalam penandatangan kerjasama ini juga dihadiri Non-Governmental Organization (NGO), USAID SEGAR, dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Bupati Sri mengatakan ia mengucapkan terimakasih dengan adanya kerja sama yang dilaksanakan pada hari ini. Tentu ini akan menjadi salah satu angin segar bagi Kabupaten Berau dengan banyaknya NGO yang masuk dan menjalin kerja sama untuk mengelola potensi Sumber Daya alam atau hutan di Bumi Batiwakkal.
“Kami juga sangat mengharapkan masukan bukan hanya menjaga tetapi bantu kami dalam hal peningkatan Sumber Daya Alam (SDA) untuk meningkatkan ekonomi yang ada di Kabupaten Berau,” harapnya.
Ia menuturkan Pemkab Berau akan terus mendukung terkait peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Bumi Batiwakkal.
“Tentu saya sanga bersemangat jika masalah peningkatan ekonomi ini, saya juga butuh dukungan dari dukungan dari Kementrian, Pemprov Kaltim, NGO dan OPD-OPD yang terkait supaya dapat bekerja maksimal,” kata dia.
Lanjut bupati, Kabupaten Berau merupakan salah satu penyangga Ibukota Negara (IKN) pasalnya memiliki potensi yang unik.
“Seperi Danau Nya’denh, Danau Kakaban, Labuan Cermin, Sungai Sigending, gunung Ketepu. Beberapa destinasi itu tidak semua dimilkiki oleh kabupayen lain di Indonesia,” ungkapnya.
Sri juga menambahkan, Pemkab Berau juga fokus kepada pengembangan pusat-pusat kerajinan berbasis sumber daya alam, karena ini untuk mengangkat pariwisata.
“Ini juga harus ada produk kerajinan berbasis sumber daya alam seperti tenun, khas anyaman, tujuan kami adalah potensi SDA ini terjaga dengan baik kemudian itu bisa menghasilkan pendapatan asli kampung (PAK) dikampung masing-masing,” terangnya.
Selain itu potensi pariwisata baik yang ada dipesisir maupun yang ada di ibukota kabupaten, demikian pula yang ada didaerah pegunungan tetap terjaga.
“Tentu saja ini akan menambah penghasilan, terbukti kami akan menerima pembayaran dari hasil karbon pengurangan emisi tersebut. Nah ini merupakan sebuah penghasilan yang kita menjaga alamnya saja kita sudah mendapatkan sebuah nilai plus dari menjaga alam yang ada, ini yang saya harapkan mudah-mudahan ini bisa kita kerja samakan,” pungkas Sri Juniarsih.(*/rzl)