TANJUNG REDEB, BERAUKITA- Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, Pemkab bersama Dinas Pendidikan Berau menggelar Upacara Hardiknas 2024 di Halaman Kantor Bupati Berau. Senin (06/05/2024).
Upacara kali ini sedikit berbeda, tak lain ialah adanya keanekaragaman baju adat khas suku-suku yang ada di Indonesia. Yang dimana baju adat ini dikenakan oleh para guru, pelajar dan tamu undangan yang hadir pada upacara Hardiknas 2024 ini.
Sebelum memulai upacara terlebih dahulu peserta upacara disuguhkan penampilan tari khas dayak dari sekelompok anak dan bertindak sebagai pemimpin upacara langsung ialah Bupati Berau Sri Juniarsih Mas.
Dalam Sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI yang dibacakan bupati Sri mengatakan, Saudara saudariku sebangsa dan setanah air, Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek.
“Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki
untuk memajukan pendidikan Indonesia,” ujarnya.
Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses
pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh
perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan
kemajuan.
“Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis,” ucapnya.
Dikatakannya, Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.
“Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai
merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan
langkah yang serempak dan serentak,” papar orang nomor satu di Bumi Batiwakkal tersebut.
Wajah baru pendidikan dan kebudayaan
Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar. Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas.
“Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam
kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena
seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi,” lanjutnya.
Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai.
“Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,” harap dia
Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar.
“Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan,” ungkapnya
“Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan
dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar,” sambungnya.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Sri kembali mengucapkan terima kasih atas dedikasi guru-guru di 13 kecamatan bumi batiwakkal.
“Berikan yang terbaik kepada anak-anak kita, kami sebagai kepala daerah terus memberikan support dan perhatian kepada guru-guru dan jajarannya melalui dinas pendidikan. Untuk memenuhi fasilitas sarana pendidikan dan juga kebutuhan guru-guru demi meningkatkan kesejahteraan,” pesan Sri.
Sri berharap guru dapat menjadikan anak-anak di Kabupaten Berau menjadi anak-anak yang berguna bagi bangsa dan negara.
“Kesejahteraan guru sangat menjadi perhatian kami agar dapat totalitas memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak kabupaten Berau di masa depan,” tandasnya (*/rzl).